Lagi Belajar Loen
Penjual Mie Keliling Mengundang
Pembeli
19
November 2014
“Mie
gureng… mie gureng… mie rayeuk… mie ubeut… dua… limoeng… yeeukk… mie yeeeeuuk…,”
celetuk Armiya (29) sekitar pukul 17.45 WIB. Armiya adalah penjual mie goreng
keliling. Kampung demi kampung, ia datangi. Tidak hanya mie goreng namun,
kerupuk dan kacang goreng juga tersedia di keranjangnya.
Armiya
(29) adalah seorang laki-laki yang telah berkeluarga. Ayah dari seorang anak
laki-laki ini bekerja keras demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Dengan umur
yang masih terhitung muda, ia memilih berjualan mie goreng keliling. Urbanisasi
dari Bireun ke Banda Aceh telah ditempuhnya. Kini ia bersama keluarga tinggal
dengan menyewa rumah di kawasan Kampung Blang Cut.
Armiya
berjualan setiap hari, berkeliling kampung dengan sepeda motor maticnya. Pagi ia berjualan keliling
sekitaran Lampulo, sedangkan sore hari nya ia berjualan di kawasan Darussalam. Mie
goreng bungkusnya terjual sebanyak 200 bungkus per hari. Berkeliling sambil
bersorak-sorak adalah kebiasaannya, seakan memberi isyarat kepada pelanggan.
Kalimat
yang menjadi selogan Armiya punya arti tersendiri. Mie bungkus yang dijualnya
adalah mie yang terdiri dari dua rasa. Mie
rayeuk adalah mie kuning atau mie kiloan, sedangkan mie ubeut adalah mie hun atau mie jagung. Makna kata dari dua dan limoeng maksudnya adalah harga mie. Harga mie rayeuk dan mie ubeut
sama. Harga per dua bungkunya adalah sebesar Rp.5000, sedangkan harga per bungkus sebesar Rp.3000.
Itulah
ciri khasnya yang mampu menarik perhatian pembeli. “Alhamdulillah banyak laku,
selalu habis” ujar Armiya (19/11).
Seorang
penjual mempunyai ciri khas tersendiri. Uniknya selogan Armiya yang diucapkan
setiap hari pada saat berjualan, membuat orang-orang yang mendengarnya
terhafal. Sehingga tidak heran, jika pembeli mie goreng Armiya ikut meniru
ucapannya.
Bagi
orang yang tidak mengerti bahasa Aceh agak bingung memahaminya. Bagi anda yang
penasaran, bisa langsung datang saja ke tempat ia berjualan, di kawasan Jln.
Lingkar Kampus pada sore hari sekitar pukul 17.55 WIB. Dengan harga mie
gorengnya yang standard dan praktis mampu menarik perhatian banyak, orang
terutama bagi anak kos.
Ternyata
tak cukup hanya dari rasa yang diandalkan, namun triek penjualan juga dapat
menentukan barang jualannya laku bahkan laris manis. Kalau biasanya pembeli
mencari penjual mie goreng yang enak rasanya, namun kali ini penjual mie goreng
keliling menawarkan mie goreng bungkusnya dengan cara yang unik. Macam-macam
teknik orang berjualan, selalu berusaha menarik perhatian pembeli agar menjadi
pelanggan. (na)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar